Melestarikan Kekayaan Budaya : Kirab Tumpeng Selamatan Desa Pandanmulyo

  • Dec 30, 2023
  • PANDANMULYO.TAJINAN

     Kirab tumpeng adalah sebuah upacara tradisional yang dilakukan dalam masyarakat Indonesia sebagai bagian dari perayaan atau acara istimewa. Desa Pandanmulyo, kaya akan warisan budaya, tidak terkecuali dalam merayakan momen-momen penting dengan kirab tumpeng yang sarat makna dan keindahan.

     Kirab tumpeng di Desa Pandanmulyo dimulai dengan persiapan yang matang. Beberapa hari sebelum acara, masyarakat desa dengan penuh semangat bergotong royong mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Mereka membuat tumpeng, yaitu gunungan nasi kuning yang dihiasi aneka lauk-pauk, sayuran, dan diberi hiasan dedaunan atau bunga. Masyarakat desa bersatu padu untuk mempersiapkan hidangan tumpeng seperti nasi kuning, ayam goreng, sayuran rebus, telur dadar, dan hidangan lainnya yang disusun secara estetik di sekitar nasi kuning. Selain makanan pokok, masyarakat juga membuat tumpeng dari sayur dan buah segar.

     Di Desa Pandanmulyo, tradisi tumpengan bukan sekedar makan bersama, tetapi juga menjadi simbol rasa syukur, kebersamaan, dan perpaduan budaya. Saat hari yang ditentukan tiba, yaitu 30 Juli 2023, masyarakat desa berkumpul di tempat yang telah disiapkan dengan tumpeng yang diarak dalam sebuah prosesi ke tempat makan bersama di Balai Desa Pandanmulyo. Selama acara tumpengan, terdapat serangkaian upacara adat yang dilakukan seperti doa bersama untuk memohon berkah dan keselamatan, serta ucapan syukur atas rezeki yang telah diberikan. Tumpeng menjadi pusat perhatian karena diyakini memiliki makna simbolis sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat yang telah diterima.

     Kirab tumpeng diiringi oleh musik tradisional. Para pemuda dan pemudi memegang tumpeng, sambil berjalan melintasi jalan-jalan desa sambil diperdengarkan alunan musik yang merdu. Kirab tumpeng di Desa Pandanmulyo bukan hanya sekadar pawai semata, tetapi juga menjadi wujud syukur atas hasil panen yang melimpah, keselamatan, dan kebersamaan. Prosesi ini menjadi simbol solidaritas dan kebersamaan antar generasi serta menjaga kelestarian budaya lokal yang kaya akan makna. Selain itu, kirab tumpeng juga menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya dan tradisi kepada generasi muda, agar mereka tetap menghargai serta mempertahankan warisan budaya yang telah ada sejak lama.

     Kepala Desa Pandanmulyo Bapak Sutikno, menyampaikan bahwa “Sebuah tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan budaya kita adalah kirab tumpeng. Kirab tumpeng bukan hanya sekedar prosesi makan bersama, tetapi mengandung makna kebersamaan, syukur, dan keharmonisan. Dalam kirab tumpeng, kita membangun ikatan sosial yang kuat di antara warga. Kita berkumpul, berdoa, dan makan bersama dengan penuh kebahagiaan. Ini adalah momen di mana kita merayakan persatuan, saling mendukung, dan menghargai keberagaman budaya yang kita miliki. Oleh karena itu, kita lestarikan dan terus jaga tradisi kirab tumpeng dengan penuh kebanggaan.”

     Setelah prosesi adat tumpengan dilanjutkan dengan makan bersama. Masyarakat berkumpul untuk menikmati hidangan tumpeng dengan penuh kebersamaan. Saat makan bersama, tercipta suasana hangat dan akrab di antara para hadirin yang berbagi hidangan dengan rasa suka cita. Tumpengan di Desa Pandanmulyo bukan hanya sekedar makanan dan acara sosial, tetapi juga membawa pesan kebersamaan, keharmonisan, serta menjaga kekayaan budaya. Tradisi ini menjadi momen penting untuk memperkuat solidaritas sosial dalam masyarakat, mengingatkan akan pentingnya bersyukur, dan menjaga hubungan baik antar warga dalam sebuah komunitas yang rukun dan harmonis.

     Dengan demikian, tumpengan di Desa Pandanmulyo memperlihatkan keindahan dari perpaduan antara tradisi, nilai-nilai kebersamaan, dan rasa syukur yang mendalam. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang perayaan semata, tetapi juga menjadi bentuk penghargaan terhadap keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh masyarakat setempat.